Selasa, 24 Desember 2024

Tercipta 111 Rekening Baru Masyarakat di Perbankan Sumut

Hendrik Hutabarat - Jumat, 11 Oktober 2024 13:25 WIB
Tercipta 111 Rekening Baru Masyarakat di Perbankan Sumut
OJK Sumut
OJK dan Forkom IJK Sumut menggelar BIK 2024 di Pulau Nias belum lama ini.

Medan, asatupro.com - Hanya dengan menggelar 4 kali kegiatan bulan inklusi keuangan (BIK) 2024 di 4 kabupaten berbeda, tercipta sebanyak 111 rekening baru di sejumlah bank yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Sebagai informasi, rangkaian BIK 2024 sendiri telah dilakukan di 4 kabupaten yaitu Labuhanbatu, Karo, Nias, dan Nias Selatan (Nisel)," ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut yang juga bertindak sebagai Pengarah Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Sumut, Khoirul Muttaqien.

Kepada para wartawan di Medan, Jumat (11/10/2024), Khoirul Muttaqien mengatakan, rangkaian BIK 2024 itu menghasilkan akumulasi pembukaan lebih 100 rekening baru dana pihak ketiga (DPK) dengan nominal sebesar Rp 157.910.000.

Di samping itu, Khoirul Muttaqien menyebutkan bahwa jumlah pembiayaan sebanyak 4 rekening dengan total sebesar Rp 214.000.000, serta partisipasi pihak ketiga peserta kegiatan sebanyak 1.913 partisipan.

Dia mengatakan, BIK 2024 itu sendiri merupakan sebuah edukasi yanh dilakukan sebagai bentuk kesungguhan OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tingkat masyarakat .

"Dan hal tersebut merupakan amanah dari undang undang (UU) nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK)," ujar Khoirul Muttaqien.

"Serta sekaligus sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian target inklusi keuangan skala nasional di tahun 2024 sebesar 90 persen," tutur Khoirul Muttaqien lebih lanjut.

Saat kegiatan BIK 2024 di Nias dan Nias Selatan, Khoirul Muttaqien menyebutkan dilakukan edukasi keuangan kepada masyarakat setempat selama dua hari berturut-turut, yaitu mulai 8-9 Oktober 2024.

Kegiatan di Pulau Nias yang sangat indah tersebut, kata Khoirul Muttaqien, sekaligus dijadikan pengintegrasian Program Gerakan Nasional Cerdas keuangan (GENCARKAN).

Kegiatan itu menyasar para pelajar di SMA Swasta Bintang Laut, Kabupaten Nisel dan komunitas petani atau pengelola tanaman pisang di Kabupaten Nias induk.

Dengan mengusung tema kegiatan "Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif", Khoirul Muttaqien memberikan sejumlah tekanan dalam acara itu.

Dirinya menekankan kembali tujuan pelaksanaan kegiatan BIK Tahun 2024 yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat.

"Khususnya terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan sehingga mempersempit gap antara Indeks literasi dan inklusi keuangan, yang pada akhirnya mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen," ujar Khoirul Muttaqien.

Pada kegiatan yang diikuti oleh 208 pelajar dan

pengajar itu, Muttaqien juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap pengelolaan keuangan sejak dini sehingga para pelajar dapat merencanakan dan

menyiapkan kebutuhan finansial masa depan yang lebih terukur, baik, dan terarah.

"Serta menghindari hal-hal yang dapat menghilangkan manfaat keuangan terencana

antara lain aktivitas judi online yang saat ini menjadi bahaya yang harus diatasi bersama," kata Khoirul Muttaqien menambahkan.

Di lokasi dan peserta berbeda, Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Reza Leonhard, juga menekankan hal senada.

Di hadapan 105 peserta yang terdiri dari komunitas petani pisang, usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM), penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pengepul pisang, Reza Leonhard menyampaikan sebuah penegasan.

Kata Reza Leonhard, sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Nias.

Hal ini juga selaras dengan arahan Pjs Bupati Nias, Yuliani Siregar, bahwa kegiatan BIK 2024 ini perlu diapresiasi oleh semua kalangan karena bertujuan mulia yaitu untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kabupaten Nias.

Karena, kata dia, hal itu pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bersama masyarakat di Kabupaten Nias.

Khususnya, tuturnya lebih lanjut, terhadap para petani atau pengelola hasil tanaman pisang yang hilirisasi produknya menjadi prioritas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

"Karena nilai jual pisang akan meningkat, dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi petani dan pelaku usaha di Kabupaten Nias," ujar Pj Bupati.

Selain itu, Direktur Utama PT Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, juga menyampaikan bahwa skema dan produk atau layanan pembiayaan yang tepat, dan akses modal yang cukup, akan menjadi elemen penting dalam mendukung upaya hilirisasi.

Untuk mendukung komprehensivitas kedua kegiatan dimaksud, turut disediakan Mini Expo Industri Jasa Keuangan yang diikuti oleh berbagai bidang jasa keuangan.

Antara lain Bank Sumut, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, BPJS Ketenagakerjaan, dan PT Pegadaian.

Editor
: Hendrik Hutabarat
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru