Senin, 23 Desember 2024

Tahun 2024, Jajaran Kejaksaan Tinggi Sumut Tingkatkan 162 Perkara Dugaan Korupsi Ketahap Penyidikan

Jalaluddin Lase - Selasa, 17 Desember 2024 13:31 WIB
Tahun 2024, Jajaran Kejaksaan Tinggi Sumut Tingkatkan 162 Perkara Dugaan Korupsi Ketahap Penyidikan
Kajati Sumut Idianto,SH,MH yang diwakili Koordinator Bidang Intelijen Kejati Sumut Yos A Tarigan, SH,MH dan Pengamat Ekonomi Dr. Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec di TVRI Medan.(ist)
"Karena, masyarakat Sumatera Utara itu dikenal sangat kritis dan selalu mengawasi penanganan perkara, khususnya perkara tindak pidana korupsi. Jadi harus cepat, profesional dan berkualitas," tandasnya.

Pengamat Ekonomi Dr. Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Yos A Tarigan memang sangat benar. Dengan masih adanya perilaku korupsi di Sumatera Utara membuat investor ragu-ragu dalam menanamkan investasinya.

"Karena, setiap kali investor akan menanamkan investasinya, mereka akan mencari informasi bagaimana nantinya usaha mereka ketika investasi sudah ditanamkan, apa risiko yang akan dihadapi ke depan," kata Wahyu Ario Pratomo.

Menurut Wahyu, investor itu biasanya akan melakukan survei secara menyeluruh di daerah mana mereka merasa nyaman untuk mananamkan investasinya. Berdasarkan pengakuan para investor, Sumatera Utara masuk dalam daftar paling terakhir untuk daerah yang dinyatakan aman bagi para investor.

"Perilku korupsi ini sangat menghambat pembangunan, walaupun dalam kenyataannya tidak semua pelaku usaha memiliki sikap koruptip, masih banyak juga yang memiliki misi ingin membangun dengan keterbukaan dan transparan," paparnya.

Pada kesempatan itu, Yos A Tarigan juga menyampaikan bahwa upaya-upaya pencegahan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara diharapkan dapat menyadarkan masyarakat bahwa perbuatan melawan hukum seperti korupsi dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan perekonomian bangsa.

"Dengan perilaku korupsi, pembangunan akan terhambat. Karena, uang yang dianggarkan untuk pembangunan telah dikorupsi oleh oknum-oknum yang tidak memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi penerus," tandasnya.**

Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru