Senin, 23 Desember 2024

Sequis Dorong Pasien Diabetes untuk Mengobati dan Mengelola Diabetes

Jalaluddin Lase - Kamis, 14 November 2024 21:00 WIB
Sequis Dorong Pasien Diabetes untuk Mengobati dan Mengelola Diabetes
Salah satu asuransi kesehatan yang diusung Sequis Life agar masyarakat dapat mengatasi hambatan biaya pengobatan sekaligus menjaga kondisi finansial dengan menghadirkan Asuransi Sequis Q Infinite MedCare Shield Rider (IMC Shield) dengan limit pertanggungan kesehatan mencapai Rp12 miliar per tahun polis.

Selama pengobatan, pasien bisa merasa nyaman dan eksklusif karena IMC Shield menyediakan manfaat 1 (satu) tempat tidur terendah untuk rawat inap. Ada penggantian biaya rawat jalan setelah rawat inap termasuk biaya konsultasi gizi. Manfaat ini tentu diperlukan oleh pasien diabetes. Jika terdapat gangguan penyakit kritis atau tiba-tiba mengalami kondisi serius yang memerlukan pertolongan pertama maka IMC Shield bisa diandalkan karena tersedia manfaat penggantian IGD untuk kondisi darurat yang tidak memerlukan rawat inap. Terdapat juga manfaat unit perawatan intensif (ICU) untuk penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner dan manfaat perawatan di unit perawatan intensif medis (MICU).

Peringatan Hari Diabetes Sedunia pada 14 November 2024 ini menjadi pengingat bahwa diabetes melitus telah menjadi salah satu masalah kesehatan global yang paling cepat berkembang pada abad ke-21. Diperkirakan 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Hal ini dinyatakan oleh International Diabetes Federation (IDF) dalam Atlas edisi ke-10 tahun 2021. Jumlah ini diproyeksi dapat bertambah menjadi 643 juta orang dewasa pada tahun 2030 dan bisa bertambah lagi menjadi 783 juta pada tahun 2045. Jumlah penderita diabetes dapat terus bertambah karena masih banyak yang tidak terdeteksi.

Penyebab risiko diabetes selain disebabkan oleh faktor genetik, pencetus lainnya adalah gaya hidup tidak sehat. Diantaranya, pola makan yang buruk dengan kandungan tinggi karbohidrat, sering mengonsumsi makanan cepat saji, kebanyakan asupan gula, berat badan berlebihan dan kurang bergerak, serta sering terpapar asap rokok. Menjadi persoalan karena meskipun sudah mengetahui gaya hidup yang buruk dapat membahayakan kesehatan, tetapi pola perilaku harian masyarakat cenderung tidak berubah.

"Beralihlah ke gaya hidup sehat demi menjaga fungsi organ tubuh. Misalnya saja, pada organ pankreas. Jika pankreas tidak bisa menghasilkan insulin yang cukup untuk mengendalikan kadar gula darah maka dapat menyebabkan risiko sakit diabetes. Jika sudah terkena diabetes, cepat atau lambat, fungsi tubuh bisa mengalami penurunan dan kemampuan beraktivitas juga akan terganggu. Diabetes tidak dapat disembuhkan. Namun demikian, pasien masih memiliki harapan hidup selama kadar gula masih terkendali," tambah dr. Fridolin Seto.


Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru