Senin, 23 Desember 2024

Kinerja APBN di Sumatera Utara hingga Akhir November 2024 Tetap Solid

Jalaluddin Lase - Jumat, 20 Desember 2024 09:00 WIB
Kinerja APBN di Sumatera Utara hingga Akhir November 2024 Tetap Solid
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Utara/Kepala Kanwil DJP Sumut I Arridel Mindra, menyampaikan capaian kinerja APBN di Sumatera Utara di Gedung Keuangan Negara Medan.(ist)
Medan,asatupro.com-Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Utara/Kepala Kanwil DJP Sumut I Arridel Mindra, didampingi Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara Indra Soeparjanto, Kepala Kanwil DJBC Sumatera Utara, Sugeng Apriyanto, Kepala Kanwil DJP Sumut II Anton Budhi Setiawan, dan Kepala Kanwil DJKN Sumatera Utara Dodok Dwi Handoko menyampaikan capaian kinerja APBN di Sumatera Utara Kamis,(19/12/2024) di Gedung Keuangan Negara Medan.

Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Sumatera Utara hingga November 2024 menunjukkan tren yang optimistis. Pendapatan negara mencapai Rp35,72 triliun atau 83,52% dari target yang ditetapkan, meskipun terdapat penurunan sebesar 3,10% dibandingkan tahun sebelumnya,kata Arridel.

Pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Di sisi lain, belanja negara terealisasi sebesar Rp62,30 triliun atau 86,35% dari pagu anggaran, dengan pertumbuhan tahunan 10,24% (yoy).

Belanja ini terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah, yang diarahkan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi serta mendukung berbagai program prioritas pemerintah. Penerimaan pajak terealisasi sebesar Rp30,63 triliun atau 83,35% dari target, dengan kontribusi terbesar berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Negeri yang mencapai Rp10 triliun.

Jenis pajak lainnya yang mencatatkan kontribusi besar adalah Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 sebesar Rp5,1 triliun. PPh Final mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 27% (yoy), mencerminkan efektivitas kebijakan pajak yang mendukung aktivitas ekonomi tertentu, jelasnnya.

Meskipun sebagian sektor dominan, seperti industri pengolahan dan pertanian, masih mengalami kontraksi, sektor transportasi dan pergudangan menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 23,2%.Penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir November 2024 mencapai Rp2,32 triliun atau 59,65% dari target, namun mengalami penurunan sebesar 11,44% (yoy).


Editor
: Jalaluddin Lase
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru