Selasa, 24 Desember 2024
Perkebunan Kelapa Sawit

Produsen Pupuk dan Benih Sawit Temui Petani di Kabupaten Labusel

Hendrik Hutabarat - Minggu, 13 Oktober 2024 14:20 WIB
Produsen Pupuk dan Benih Sawit Temui Petani di Kabupaten Labusel
Petani Sawit
Proses sosialisasi cara mengatasi ganoderma dan penggunaan benih sawit berkualitas kepada para petani di Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labusel.

Kotapinang, asatupro.com - Dua perusahaan yang terkait pertanian dan perkebunan, yaitu PT Mikro Agro Lestari dari Jakarta dan PT Bina Sawit Makmur (BSM) dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menemui para petani sawit yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel).

"Manajemen dari dua perusahaan itu menggelar pertemuan dengan sekitar 30 petani sawit di Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labusel, pada pekan lalu," ucap Indra Muda Pasaribu dari Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Sumut kepada asatupro com, Minggu (13/10/2024) siang.

Sebagai informasi, PT BSM adalah anak usaha dari PT Sampoerna Agro, sebuah perusahan perkebunan kelapa sawit swasta nasional.

PT BSM diketahui berkantor di Palembang, ibukota Provinsi Sumsel, dan memproduksi benih dan kecambah kelapa sawit legal dan berkualitas dengan merek atau jenama Sriwijaya.

Baca Juga:

Sementara PT Mikro Agro Lestari diketahui memproduksi berbagai jenis pupuk atau obat-obatan bagi tanaman pertanian dan perkebunan, termasuk jenama Mycovir yang mampu mencegah ganoderma di perkebunan sawit.

"Kedua perusahaan itu menemui para petani sawit swadaya guna menyosialisaikan penggunaan benih sawit unggul jenama Sriwijaya dan penanggulangan pencegahan ganoderma dengan memakai Mycovir," ucap Indra Muda Pasaribu.

Adapun pihak PT Mikro Agro Lestari yang tampil sebagai pembicara adalah Donald Napitupulu selaku Senior Marketing. Sementara dari PT BSM adalah Sherly Agustiana dan Pras selaku SPV.

Baca Juga:

Para petani sawit swadaya sendiri, kata Indra, dalam acara sosialisasi itu merasa senang mendapatkan paparan soal benih sawit dan cara mengatasi ganoderma.

Sebab, dengan demikian, kata Indra, mereka menjadi tahu kalau benih sawit unggul dan berkualitas tidak hanya ada satu yang merupakan milik badan usaha milik negara (BUMN).

"Melainkan juga benih yang diproduksi perusahaan benih dari perusahaan swasta nasional," kata Indra.

"Lalu, sosialisasi Mycovir juga membuat petani sawit tahu kalau tricoderma yang ada di Mycovir bisa membantu mengatasi ganoderma yang merupakan momok bagi petani sawit," Indra menambahkan.

Ia mengakui tidak tercipta transaksi jual beli di acara sosialisasi tersebut, dan kedua belah pihak pun tidak mempermasalahkan hal itu.

Tetapi, baik pihak produsen maupun petani, kata Indra, sama-sama bahagia bisa saling berdiskusi dan tukar pikiran soal membangun perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Editor
: Hendrik Hutabarat
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Ada Tujuan Mulia yang Menjadi Latar Belakang Agenda Pelatihan yang Digelar Diklatsi IPS di Kampus UISU
Tingkatkan Kapasitas Petani Swadaya, Musim Mas Group Laksanakan Program BIPOSC
Harapan, Pandangan, dan Pengalaman Berharga Mengemuka dalam Seminar Sawit Ramah Anak yang Digelar DPP PIKI
Ditopang Penjualan Kayu dan Sejumlah Produk Turunan Sawit, DSNG Raup Cuan Rp 868 Miliar
komentar
beritaTerbaru